Shalom!

Selamat datang para pembaca diblog resmi GMIST Jemat Depok

Postingan Terbaru

6/recent/ticker-posts

Belajar Dari Semut

Belajar Dari Semut
Oleh: Josh and Karen Zarandona

II Tawarikh 16:9b
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.”

Brenda seorang gadis yang ingin belajar memanjat tebing. Meskipun dia takut namun ia pergi juga bersama sebuah kelompok pendaki, dan kali ini mereka akan mendaki tebing yang cukup terjal, hampir vertikal. Saatnya mendaki, mereka semua mengenakan perlengkapannya.
Giliran Brenda, ia sudah sampai di bagian tebing yang agak lebar untuk beristirahat, namun entah kenapa, temannya yang memegang tali di puncak tebing tidak sengaja mengibaskan talinya dan tali mengenai mata Brenda dan menjatuhkan lensa kontaknya. Lensa itu sangat tipis dan kecil jadi hampir mustahil menemukannya dengan puluhan pendaki di atasnya dan puluhan lagi menyusul di belakang, dan di bebatuan serta semak. Kini pandangan matanya mulai buram, dan dia masih di tengah jalur tanjakan itu. Ia mulai gelisah dan cemas, selain tidak menemukan lensa itu, ia juga di tempat terpencil. Lalu ia berdoa mohon pertolongan Tuhan untuk menemukan lensa itu sekarang. Lalu ia mulai merangkak naik perlahan-lahan sampai di puncak.
Brenda melihat ke sekelilingnya hamparan lembah di bawah dan pegunungan yang tinggi dan teringat firman Tuhan “Mata Tuhan menjelajahi seluruh bumi ...”. Ia berpikir, ‘Tuhan, Engkau melihat semua pegunungan ini, Engkau tahu setiap batu dan daun di gunung ini, Tuhan tahu di mana lensa kontakku berada.’
Akhirnya saatnya mereka turun. Mereka berjalan melewati jalanan setapak yang memutari lereng itu. Pada saat kelompoknya telah sampai di bawah, ada kelompok pendaki lainnya yang siap-siap untuk memanjat tebing itu. Lalu seorang gadis dari antara mereka berteriak “Hai, kalian, apa ada di antara kalian yang kehilangan lensa kontak?”. Brenda sangat terkejut dan gembira. Gadis itu berdiri menghadap tebing bersiap-siap untuk memanjat, dan anehnya ia melihat barisan semut yang menggotong sebuah lensa kontak, tepat di bagian tebing di hadapannya. Dan ia mengambil lensa itu, lalu munculah kelompok Brenda turun, dan menanyakannya kepada mereka.  
Apa pesan dari kisah ini mengenai Tuhan Semesta Alam? Dia benar-benar memelihara bahkan hal-hal kecil sekecil semut. Ia merancang dan menciptakan semut-semut itu. Ia berkuasa atas mereka. 
Ayah Brenda seorang pembuat gambar-gambar kartun dan ia menggambar semut yang menggotong sebuah lensa kontak dengan tulisan “Tuhan, aku tidak tahu mengapa Engkau ingin aku membawa barang ini. Aku tidak dapat memakannya, dan ini lumayan berat, tapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menggotongnya untukMu.”
Jika Tuhan berkuasa atas semut-semut, maka betapa lagi Ia berkuasa atas kehidupan kita manusia. Raja Salomo benar, ia menyuruh kita belajar dari semut. Pelajarannya adalah PERCAYA KEPADA ALLAH. Kita kadang-kadang berkata “Tuhan, aku tidak tahu mengapa aku harus menanggung beban ini. Aku tidak melihat manfaatnya dan bebanku ini berat. Namun jika Engkau mengijinkan hal ini terjadi padaku, maka aku akan menanggung beban ini dengan rela, aku percaya Engkau.”
Diindonesiakan oleh JEFT.



Post a Comment

0 Comments