Shalom!

Selamat datang para pembaca diblog resmi GMIST Jemat Depok

Postingan Terbaru

6/recent/ticker-posts

Sejarah Jemaat GMIST Depok


GMIST Jemaat Depok pada mulanya yaitu pada akhir tahun 80-an hanya persekutuan doa keluarga-keluarga jemaat anggota dari GMIST Jemaat Bait Allah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mengingat jarak yang jauh ke gereja induk, maka keluarga-keluarga tersebut mengadakan persekutuan ibadah dari rumah ke rumah di kota Depok. Kebanyakan mereka berdomisili di Depok bagian Timur. 

Dalam periode waktu yang sama di Depok I, daerah Beji, ada keluarga-keluarga anggota jemaat GMIST, yang merindukan persekutuan yang sama. Salah satu gagasan dalam diskusi mereka adalah membangun persekutuan GMIST yang bersifat mandiri di kota Depok. Gagasan tersebut disambut oleh Majelis Jemaat GMIST Zaitun di bawah pimpinan Ny. Pdt. E. Tatalede-Barakati, S.Th. dengan menjadikan persekutuan di Depok I itu sebagai bagian pelayanan mereka. 

Mempertimbangkan semangat yang sama ada pada kelompok persekutuan Depok I dan Kelompok Depok Timur, maka diskusi di antara kedua kelompok dilaksanakan, dan diputuskan untuk mempersiapkan pembentukan jemaat GMIST yang mandiri di Kota Depok, dan menaikkan tingkat diskusi melibatkan masing-masing jemaat yang melayani yaitu Jemaat Zaitun dan Jemaat Bait Allah. 

Selanjutnya hal itu direspon dengan sangat baik oleh kedua jemaat GMIST, dan dicapai kesepakatan bahwa persekutuan di Depok Timur dan Depok I digabung menjadi satu persekutuan, dan Jemaat GMIST Zaitun dipercaya untuk meneruskan pelayanan kepada persekutuan yang baru itu. 

Bagaimana dengan anggota jemaat? Pada saat awal tersebut, keluarga-keluarga yang ada secara aktif merekrut anggota keluarga baru yaitu keluarga etnis Sangihe Talaud yang menjadi anggota gereja lain, dengan kerelaan mereka untuk bergabung. Memang berhasil dihimpun beberapa anggota keluarga baru, dan secara jumlah telah memenuhi syarat untuk pembentukan sebuah jemaat GMIST yang baru. 

Setelah syarat tersebut dipenuhi, maka semua proses untuk pembentukan jemaat baru dilaksanakan di bawah pelayanan Jemaat GMIST Zaitun, Resort GMIST Inbar dan Sinode di Tahuna. Singkat cerita proses tersebut berhasil dilalui, maka pada tanggal 17 Agustus 1990, dibentuklah sebuah Jemaat GMIST yang baru, diberi nama "Jemaat Depok", dengan Ketua Jemaat yang pertama adalah Ny. Pdt. E. Tatalede Barakati, S.Th. 

Alasan untuk memberi nama "Depok" adalah sifat keunikan kota ini, karena nama Depok sendiri memiliki riwayat pioneer Kekristenan dimana penghuni dan pembangun kota yang mula-mula pada masa kolonial adalah kelompok Kristen, sehingga nama Depok berarti Perkampungan Orang Kristen. Dengan tetap menyandang nama Depok bagi jemaat GMIST, juga dapat berarti ini adalah GMIST pioneer di kota Depok, mengambil semangat pioneer Kristen pertama di kota Depok ini. 

Nama-nama keluarga-keluarga yang menjadi anggota persekutuan mula-mula, inisiator dan pendiri Jemaat GMIST Depok antara lain : 
1. Kel. Manoi-Durado 
2. Kel. Bp. Ganap 
3. Kel. Mahundingan Yanis 
4. Kel. Kundiman 
5. Kel. Takapulungan 
6. Kel. Tinondighang 
7. Kel. Sasipare 
8. Kel. Batasio 
9. Kel. Darungo 
10. ..................... [mohon bagi pembaca yg mengetahui sejarah ini dapat memberikan kami Admin blog ini informasi agar kami dapat cantumkan disini, sebagai bagian sejarah yg patut kita ingat selalu] 

Nama-nama Pendeta, Ketua Jemaat yang melayani Jemaat GMIST Depok berturut-turut adalah : 
1. Pdt. Ny. E. Tatalede Barakati,S.Th, [1990 -... ] 
2. Pdt. Nona Toli [ ........ - .........] 
3. Pdt. Ny. Antoni - Mangadil [2002 - 2007] 
4. Pdt. Ny. L.R. Susanto-Alanos, S.Ag. [2007-20012] 
5. Pdt. Herianus A. Pulisir, S.Th. [2012 - ...] 
6. Pdt. Beatris Marasut 
7. Pdt. Yvonne Taloko Latupeirissa, S.Th.
8. Pdt. Mery Makangiras, M.Si [Sekarang] 

Sebagai rumah ibadah, jemaat GMIST yang baru terbentuk ini mendapat kebaikan dari Kel. Manoi-Durado, yang dengan murah hati telah memberikan / meminjamkan bagian rumah keluarga untuk difungsikan sebagai gereja. Kemurahan hati ini berlangsung dalam waktu yang luar biasa lama, selama 22 (dua puluh dua) tahun, dari tahun 1990 s/d 2012. 

Dalam masa perkembangannya kemudian, masih atas kemurahan hati Kel. Manoi Durado yang memberikan/ menghibahkan sebidang tanah mereka seluas +/- 300 meter persegi di Kel. Beji Timur, Jl. Merak No. 14c untuk dijadikan rencana gedung gereja. Bahkan bersama dengan usaha jemaat, telah berhasil dibangun di atasnya sebuah bangunan yang cukup luas, konstruksi untuk fungsi gereja, kantor dan rumah pendeta. Sayang, karena masyarakat di sekitar lokasi tersebut tidak bersedia memberikan persetujuan jika bangunan itu dialihkan menjadi gedung gereja. Dengan demikian fungsi bangunan tersebut adalah kantor pastori dan rumah tinggal pendeta. Fungsi tersebut masih berjalan sampai dengan saat ini. 

Setelah berkiprah selama 22 tahun, maka pada tanggal 5 Februari 2012, untuk pertama kali sejak berdirinya, jemaat GMIST Depok berpisah dari tempat ibadah yang lama disertai ucapan terima kasih kepada Kel. Manoi-Durado, yaitu melaksanakan pelayanan ibadah Minggu di Pos Pelayanan gereja GPIB Immanuel Depok, di Jl. Flamboyan, Kel. Depok. Penggunaan bangunan untuk ibadah milik GPIB Immanuel tersebut bersifat pinjam-pakai selama 1 tahun dapat diperpanjang. 

Dalam masa pinjam-pakai ke jemaat GPIB tersebut, dilancarkan usaha untuk mendapatkan tanah yang dapat dibangun gereja di atasnya. Atas perkenan Tuhan, maka dalam tahun 2012, jemaat Depok berhasil membeli sebidang tanah seluas 120 meter persegi, berlokasi di Jl. Puring No. 17 Kel. Depok, Kota Depok. 

Selanjutnya pada tahun 2013 diperoleh tambahan luas tanah 105 meter persegi, masih dalam petak lahan yang sama, sehingga sudah diperoleh tanah seluas 225 meter persegi. 

Tuhan terus berkarya, dimana dalam tahun 2013, atas dorongan Tuhan jemaat GMIST Depok memberanikan diri untuk meletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja dengan rencana pembangunan yang bertahap sesuai kemampuan jemaat. Peletakkan batu pertama pembangunan itu dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2013 bertepatan sesuai hari pekabaran Injil Indonesia dan HUT GMIST. Langkah yang diambil jemaat ini benar-benar langkah iman, karena sumber daya yang sudah tersedia pada saat itu secara fisik yaitu dalam bentuk dana dan kesanggupan jemaat masih minim. 

Acara ibadah peletakkan batu pertama tersebut dipimpin oleh Bp. Pdt. Lebang, Ketua Jemaat POUK Cimanggis, sebagai perwakilan dari Persekutuan Gereja Indonesia Setempat (PGIS) kota Depok. Dan langkah iman ini benar-benar sesuai kehendak Tuhan karena dalam ibadah tersebutlah Tuhan telah mengirim pertolonganNya untuk menggenapi doa jemaat GMIST Depok yang telah lama dipanjatkan. Adalah Kel. Ambat-Makaluas yang menjadi keluarga terundang dalam acara tersebut, yang dalam hitungan hari sejak acara tersebut memberikan komitmen teguh untuk membantu membangun gedung gereja. 

Betapa kemurahan Tuhan tak terbendung lagi sejak saat itu, dimana dalam waktu yang sangat singkat, berkat Tuhan terus mengalir. Dimana jemaat Depok dalam kesehatian berespon menerima kasih karunia itu, antara lain 
1) semua jemaat bersehati menyambut bantuan keluarga ybs dengan cara menyokong rancangan dari Jemaat 
2) Majelis Jemaat atas pimpinan Ketua Jemaat Bp. Pdt. Herianus A. Pulisir, S.Th. melalui tuntunan PGIS Depok atas kemurahan hati Bp. Pdt. Hendrik Tiwow, S.Th. Ketua Jemaat GPIB Immanuel Depok dan Bp. Mangaranap Sinaga, SH, keduanya Ketua dan Sekertaris PGIS Depok, melancarkan usaha permohonan Ijin Mendirikan Bangunan ke Pemerintah Kota Depok 3) Panitia Pembangunan di bawah pimpinan Bp. Ari Tindage yang siap melakukan semua pekerjaan teknis untuk pembangunannya. 

Catatan perlu diberikan atas kemurahan hati Bp. Ir. Tumbaksyah Sagala, anggota jemaat yang mempersembahkan karya teknisnya dengan menyediakan semua dokumen teknis pembangunan sebagai dokumen pokok permohonan IMB. 

Maka kasih karunia demi kasih karunia diterima jemaat, dimana semua proses permohonan ijin mendirikan bangunan gedung gereja berjalan, dimana semua tingkat persetujuan dilalui dengan sangat mudah dan efisien, suatu yang dipandang sebagai mujizat jika itu terjadi di kota Depok. Persetujuan warga sekitar, gereja-gereja sekitar, persetujuan Pemerintah RT, RW, Kelurahan Depok, persetujuan Kecamatan Pancoran Mas, persetujuan Kementerian Agama di kota Depok, FKUB, Dinas Perijinan : Lingkungan Hidup, Tata Kota, Penggunaan Lahan, Peruntukan Bangunan, semuanya berjalan dengan lancar. Sekali lagi ini adalah mujizat. 

Dan pada akhirnya ketika semua itu bermuara pada keluarnya rekomendasi IMB pada akhir tahun 2013, yang artinya IMB hanya selangkah lagi ditandatangani oleh Bp. Walikota Depok, dan jemaat Depok sah untuk memulai pembangunan. 

Proses berlangsung intensif dan cepat, maka terhitung bulan Maret tahun 2014 dilancarkan pembangunan fisik gedung gereja dengan rancangan bangunan satu lantai panjang 12 meter lebar 9 meter ditambah ruang konsistori. Atas kolaborasi jemaat mendukung pasokan makanan untuk pekerja dari jemaat, para donatur dan sokongan utama Keluarga Ambat Makaluas, dan tak lupa menyebut 2 nama pekerja paling intensif dari jemaat yaitu Bp. (alm) Markus C. Budiman dan Bp. Yustus Dumalang maka menjelang pertengahan tahun 2014, gedung gereja sempurna terbangun. Ajaib, puji nama Tuhan Yesus. 

Selanjutnya jemaat bahu membahu untuk segera meresmikan gedung gereja sebagai ungkapan syukur yang tak terkatakan kepada Tuhan Allah atas kemurahan yang begitu ajaib. Sehingga tepat pada hari Sabtu, tanggal 23 Agustus 2014, gedung gereja yang lama didoakan itu dithabiskan dalam sebuah ibadah yang meriah dan khidmat yang dipimpin oleh Bp. Pdt. W. Salindeho, S.Th, Ketua Sinode GMIST. 

 Dan pada hari Minggu tanggal 24 Agustus 2014, untuk pertama kalinya Ibadah Minggu Jemaat GMIST Depok dilaksanakan di gedung gereja sendiri, dipimpin oleh Bp. Pendeta Salindeho, Ketua Sinode. Setelah sebelumnya jemaat telah menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Jemaat GPIB Immanuel Depok atas bantuannya mengayomi ibadah Minggu Jemaat Depok selama 2 tahun belakangan ini. 

Dari sejarah jemaat GMIST Depok ini, satu hal yang patut dikatakan : Terima kasih Tuhan Allah.

Selanjutnya, Jemaat GMIST Depok akan maju terus dengan iman yang lebih disegarkan, dibaharui dan diyakinkan, dalam pimpinan dan pemeliharaan kasih Tuhan Yesus Kristus.

Post a Comment

0 Comments