MEMBERI DENGAN SUKACITA MEMBAWA BERKAT
II Kor 9:6. Camkanlah ini: Orang yang
menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan
menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan
menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah
mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan
segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam
segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
9:9 Seperti ada tertulis: "Ia
membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk
selamanya."
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi
penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu
dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala
macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi
pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi
juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan
uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam
pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan
segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
9:14 sedangkan di dalam doa mereka,
mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di
atas kamu.
9:15 Syukur kepada Allah karena
karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
Pendahuluan/Pembukaan
Bapak-bapak
yang dikasihi Tuhan Yesus,
Renungan kita
pada malam ini adalah : MEMBERI DENGAN SUKARELA DAN SUKACITA
Ada seorang pemuda yang ambisius, datang kepada
pendeta bercerita bahwa ia telah berjanji memberikan persepuluhan dari gajinya.
Pendeta dan pemuda itu mendoakan janji imannya itu. Tak lama kemudian pemuda
itu mendapat pekerjaan bagus, gajinya
Rp. 15 juta/bulan. Ia setia menepati janjinya memberi persepuluhan Rp.
1,5 juta/bulan. Beberapa tahun berlalu, karirnya naik gajinya sekarang mencapai
Rp. 200 juta/bulan, perpuluhan Rp. 20 juta/bulan. Ia datang lagi kepada pendeta
itu, bertanya “Pendeta, apakah ada cara agar bebas dari janji iman saya?
Persepuluhan saya lebih berat sekarang”. Pendeta menjawab “Saya tidak melihat
ada cara bebas dari janji iman, tapi nggak masalah, kita bisa berdoa lagi agar
Tuhan menurunkan pendapatan Saudara menjadi Rp. 15 jt/bulan agar. J
Kita
merenungkan beberapa dasar mengapa kita memberi dengan sukacita :
Dasar PERTAMA adalah :
Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita,
karena Tuhan mengasihi orang yang susah.
Raja
Daud mengajarkan :
“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah!
TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan
memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan
membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu
sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. (Mzm
41:1-3)
Tuhan memberikan
definisi ibadah (berpuasa) yang benar :
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau
membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya
engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya
engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang
miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya
engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu
sendiri! (Yesaya 58:6-7)
Tuhan
Yesus juga bersabda :
Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit?
Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,bahkan
rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu
lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Lukas 12:6-7)
Tuhan
Yesus sendiri menekankan hal memberi kapada orang miskin dengan menyatakan
dalam sebuah perumpamaan :
Dan
Raja itu akan menjawab mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala
sesuatu yang engkau lakukan untuk salas seorang saudara-Ku yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku.”
(Matius
25:40)
Jadi
Tuhan memelihara umatNya. Oleh karena itu, siapa yang memberi kepada
orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan, maka Tuhan akan mengasihi mereka.
Kedua : BENIH YANG
ADA PADA KITA ITU DISEDIAKAN TUHAN UNTUK MEMBERKATI KITA DAN ORANG YANG KITA BERI
Ada
pemahaman yang keliru berpikir bahwa persembahan Kristen mirip investasi. Makin
besar modal, makin besar keuntungan. Pemahaman demikian jauh dari benar. Rasul
Paulus tidak bermaksud demikian.
Yang
dimaksud disini adalah, bahwa jika kita dengan sukacita mau menjadi saluran
berkat untuk maksud Tuhan, maka “kapasitas” atau “daya tampung” berkat kita
akan diperbesar oleh Tuhan.
Bapak-bapak
yang dikasihi Tuhan Yesus,
Tahun
2016 akan ada pemilihan mejelis jemaat yang baru. Tanpa bermaksud
membanding-bandingkan, faktanya jemaat kita lebih banyak dilayani oleh
wanita/ibu-ibu dibandingkan oleh pria/bapak-bapak. Hal ini tidak ada
hubungannya dengan kemampuan, tetapi hal ini ada hubungannya dengan
tanggungjawab.
Talenta
yang sama disediakan TUHAN bagi kita semua, tetapi ibu-ibu menunjukan tekad
mereka untuk melayani Tuhan lebih tinggi dari pada tekad kaum laki-laki.
Seorang
mungkin berkata “Tapi saya nggak punya ketrampilan untuk menjadi majelis
jemaat”. Saya katakan “Bapak kan bisa
bicara, bapak bisa berdiri di depan, bapak bisa berdoa bukan? Itu sudah sebuah
talentah, bentih yang siap ditumbuhkan”
Perbedaannya
bukan terletak pada ada atau tidak adanya telenta kita. Kita semua memiliki
talenta. Masalahnya terletak pada KERELAAN MEMBERI & TANGGUNG JAWAB.
Mempersembahkan
diri, mau mengambil tanggung jawab bekerja bagi jemaat, itu adalah semacam
keberanian menabur benih. Sekali kita menabur maka Tuhan akan memperbesar
kapasitas kita untuk melayani. Yang pertama adalah anda mau meberi dengan
sukacita. Apakah kita menunggu sampai
jadi benar-benar berani, benar-benar pandai baru kita mau menjadi majelis
jemaat? Ini mustahil terjadi. Selalu ada awal, selalu ada langkah kecil
permulaan.
Bapak-bapak
yang dikasihi Tuhan Yesus,
Mari
kita sama-sama membangun jemaat kita. Banyak hal yang masih harus kita
kerjakan.
Ketiga : Membangkitkan
dan melimpahkan Ucapan Syukur kepada ALlah
Persembehan
yang benar, yang diberikan dengan sukacita akan melimpahkan ucapan syukur
kepada Tuhan.
Keempat : Pernyataan dan Pengakuan Persekutuan Umat Percaya
Pemberian sukacita merupakan pernyataan atau pengakuan akan persekutuan dengan Tuhan. Kita menerima pemberian orang lain, maka dalam hati timbul pengakuan bahwa orang lain tersebut hidup dalam mempercayai nilai dari Injil Kristus. Mereka yaitu para donatur itu sesungguhnya juga mengakui nilai Injil Kristus dalam pelayanan kita. Sehingga persembahan yang diberikan sungguh-sungguh tanda nyata persekutuan kita dalam Injil Tuhan.
Kesimpulan / Penutup
In II Cor. 8-9 giving was: and it:
Church centered (8:1) Blessed
others (9:1-5)
From the heart (8:2-9) Blessed the giver (9:6-11)
Proportionate (8: 10-15) Glorified God (9:12-15)
Handled honestly (8:16-24)
From the heart (8:2-9) Blessed the giver (9:6-11)
Proportionate (8: 10-15) Glorified God (9:12-15)
Handled honestly (8:16-24)
0 Comments