Shalom!

Selamat datang para pembaca diblog resmi GMIST Jemat Depok

Postingan Terbaru

6/recent/ticker-posts

Memberi Dengan Sukacita Membawa Berkat



MEMBERI DENGAN SUKACITA MEMBAWA BERKAT

II Kor 9:6. Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;

9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,

9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.

9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!

Pendahuluan/Pembukaan

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Renungan kita pada malam ini adalah : MEMBERI DENGAN SUKARELA DAN SUKACITA

Ada seorang pemuda yang ambisius, datang kepada pendeta bercerita bahwa ia telah berjanji memberikan persepuluhan dari gajinya. Pendeta dan pemuda itu mendoakan janji imannya itu. Tak lama kemudian pemuda itu mendapat pekerjaan bagus, gajinya  Rp. 15 juta/bulan. Ia setia menepati janjinya memberi persepuluhan Rp. 1,5 juta/bulan. Beberapa tahun berlalu, karirnya naik gajinya sekarang mencapai Rp. 200 juta/bulan, perpuluhan Rp. 20 juta/bulan. Ia datang lagi kepada pendeta itu, bertanya “Pendeta, apakah ada cara agar bebas dari janji iman saya? Persepuluhan saya lebih berat sekarang”. Pendeta menjawab “Saya tidak melihat ada cara bebas dari janji iman, tapi nggak masalah, kita bisa berdoa lagi agar Tuhan menurunkan pendapatan Saudara menjadi Rp. 15 jt/bulan agar. J

Kita merenungkan beberapa dasar mengapa kita memberi dengan sukacita :

Dasar PERTAMA adalah :

Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita, karena Tuhan mengasihi orang yang susah.

Raja Daud mengajarkan :

“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. (Mzm 41:1-3)

Tuhan memberikan definisi ibadah (berpuasa) yang benar :

Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! (Yesaya  58:6-7)

Tuhan Yesus juga bersabda :

Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Lukas 12:6-7)

Tuhan Yesus sendiri menekankan hal memberi kapada orang miskin dengan menyatakan dalam sebuah perumpamaan :

Dan Raja itu akan menjawab mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang engkau lakukan untuk salas seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
(Matius 25:40)

Jadi Tuhan memelihara umatNya. Oleh karena itu, siapa yang memberi kepada orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan, maka Tuhan akan mengasihi mereka.

Kedua : BENIH YANG ADA PADA KITA ITU DISEDIAKAN TUHAN UNTUK MEMBERKATI KITA DAN ORANG YANG KITA BERI

Ada pemahaman yang keliru berpikir bahwa persembahan Kristen mirip investasi. Makin besar modal, makin besar keuntungan. Pemahaman demikian jauh dari benar. Rasul Paulus tidak bermaksud demikian.

Yang dimaksud disini adalah, bahwa jika kita dengan sukacita mau menjadi saluran berkat untuk maksud Tuhan, maka “kapasitas” atau “daya tampung” berkat kita akan diperbesar oleh Tuhan.

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan Yesus,

Tahun 2016 akan ada pemilihan mejelis jemaat yang baru. Tanpa bermaksud membanding-bandingkan, faktanya jemaat kita lebih banyak dilayani oleh wanita/ibu-ibu dibandingkan oleh pria/bapak-bapak. Hal ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan, tetapi hal ini ada hubungannya dengan tanggungjawab.  
  
Talenta yang sama disediakan TUHAN bagi kita semua, tetapi ibu-ibu menunjukan tekad mereka untuk melayani Tuhan lebih tinggi dari pada tekad kaum laki-laki.

Seorang mungkin berkata “Tapi saya nggak punya ketrampilan untuk menjadi majelis jemaat”.   Saya katakan “Bapak kan bisa bicara, bapak bisa berdiri di depan, bapak bisa berdoa bukan? Itu sudah sebuah talentah, bentih yang siap ditumbuhkan”

Perbedaannya bukan terletak pada ada atau tidak adanya telenta kita. Kita semua memiliki talenta. Masalahnya terletak pada KERELAAN MEMBERI & TANGGUNG JAWAB.  

Mempersembahkan diri, mau mengambil tanggung jawab bekerja bagi jemaat, itu adalah semacam keberanian menabur benih. Sekali kita menabur maka Tuhan akan memperbesar kapasitas kita untuk melayani. Yang pertama adalah anda mau meberi dengan sukacita.  Apakah kita menunggu sampai jadi benar-benar berani, benar-benar pandai baru kita mau menjadi majelis jemaat? Ini mustahil terjadi. Selalu ada awal, selalu ada langkah kecil permulaan. 

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan Yesus,
Mari kita sama-sama membangun jemaat kita. Banyak hal yang masih harus kita kerjakan. 

Ketiga : Membangkitkan dan melimpahkan Ucapan Syukur kepada ALlah

Persembehan yang benar, yang diberikan dengan sukacita akan melimpahkan ucapan syukur kepada Tuhan.

Keempat : Pernyataan dan Pengakuan Persekutuan Umat Percaya

Pemberian sukacita merupakan pernyataan atau pengakuan akan persekutuan dengan Tuhan. Kita menerima pemberian orang lain, maka dalam hati timbul pengakuan bahwa orang lain tersebut hidup dalam mempercayai nilai dari Injil Kristus. Mereka yaitu para donatur itu sesungguhnya juga mengakui nilai Injil Kristus dalam pelayanan kita. Sehingga persembahan yang diberikan sungguh-sungguh tanda nyata persekutuan kita dalam Injil Tuhan.


Kesimpulan / Penutup

In II Cor. 8-9 giving was: and it:
Church centered (8:1) Blessed others (9:1-5)
From the heart (8:2-9) Blessed the giver (9:6-11)
Proportionate (8: 10-15) Glorified God (9:12-15)
Handled honestly (8:16-24)

***

Post a Comment

0 Comments