I Yohanes 1:5. Dan
inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada
kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
1:6 Jika kita
katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam
kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika
kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8. Jika kita
berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka
kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Pendahuluan:
Ada satu cerita, seorang biksu
tua yang buta kemalaman
di suatu tempat, malam
itu ia harus pulang (berjalan kaki) ke kuilnya. Di satu warung makan, biksu itu
meminta sebuah lentera untuk penerang jalannya, dan pemilik warung itu memberi
lentera. Anak muda melihat kejadian itu ketawa, ia merasa lucu “Ngapain orang
buta dikasih lentera, asih toh sama saja bagi dia” begitu katanya. Biksu buta
itu berkata ke anak muda ini “Lentera ini memang bukan untuk saya, kamu benar,
tapi lentera ini untuk orang lain dari depan, agar mereka tidak menabrak saya
di kegelapan, dan orang lain di belakang saya boleh melihat jalannya dan
mengikuti saya”.
Isi 1:
Tuhan adalah terang, di dalam Tuhan
tidak ada kegelapan. Siapa yang ada di dalam Terang akan mencerminkan sifat
terang itu.
Apa artinya terang?
1) Terang artinya Tuhan itu kudus,
suci
2) Terang artinya Tuhan itu megah
3) Terang artinya Tuhan
menyatakan Diri, Tuhan mau dikenal dengan jelas
4) Terang artinya Tuhan
Pembimbing, Penunjuk Jalan Kebenaran
5) Terang adalah penyingkap rahasia dan cela manusia semua
tersibak, tidak ada yang bisa sembunyi
Ada terang ada kegelapan. Apa
itu kegelapan?
1) Kegelapan adalah hidup tanpa
dan terpisah dari Kristus
2) Kegelapan adalah musuh alami
dari Kristus
3) Kegelapan adalah hidup kacau
tanpa makna
4) Kegelapan adalah hidup tanpa
moral, tanpa perbuatan baik
5) Kegelapan adalah hidup tanpa
buah Roh
6) Kegelapan adalah hidup tanpa
kasih dan di dalam kebencian
7) Kegelapan adalah tempat tujuan
terakhir mereka yang menolak Kristus
Saudara-i dalam Tuhan Yesus,
Kita akan merenungkan perlunya berjalan
dalam terang :
Rasul Yohanes sedang menyerang
ajaran sesat, yang menyatakan bahwa dosa sudah tidak menjadi persoalan. Yang penting,
sepanjang kita
mencapai pengetahuan intelektual dan spiritual yang tinggi, maka soal bagaimana
manusia harus hidup tidak penting.
Pada masa sekarang ini ada gereja
yang pengajarannya menghindar atau tidak mengajarkan soal pengakuan dosa. Dalam
tatacara ibadahnya tidak ada pengakuan dosa. Sepanjang pengetahuan dan
pengakuan akan kebaikan dan berkat Tuhan Yesus, maka dosa sepertinya tidak dihiraukan.
Saudara-saudara kita beragama
lain, menanyakan “Mengapa orang Kristen sangat terobsesi dengan dosa?” Bahkan
salah satu cara mereka menyerang ajaran Kristen adalah dengan mengabaikan kisah
kejatuhan manusia ke dalam dosa. Karena seluruh struktur agama Yudeo-Christian
dibangun di atas pemahaman kejatuhan manusia ke dalam dosa. Jika dasar itu
diserang, maka diharapkan agama Kristen/ Yahudi
bisa runtuh.
***
Alasan mengapa
membicarakan
berjalan dalam Terang? Karena gelap dosa itu sangat berbahaya dan mematikan, dan hanya
Terang Tuhan yang dapat mengatasi dosa.
Rasul Yohanes menunjukkan
hanya di dalam terang Kristus boleh terjadi persekutuan dalam Tuhan dan
sesama manusia.
Sementara jika tidak ada persekutuan dengan Kristus, maka manusia sesungguhnya
berjalan di dalam kegelapan dosa.
Seorang teolog (C.H. Dodd)
berkata “Gereja adalah persekutuan umat
yang percaya satu Allah yang murni kebaikanNya, dan menerima kewajiban menjadi
baik seperti Dia Tuhan”.
Bukan berarti di dalam
persekutuan dengan Tuhan Yesus maka kita akan menjadi sempurna sama sekali. Orang
Kristen sesungguhnya mengerahkan seluruh hidupnya, seluruh upaya, di
dalam kesadaran akan kewajiban menggenapi hidup kudus, dan menjadi sesak
apabila gagal. Lalu bangkit lagi untuk hidup taat. Dan semakin dekat dengan
Tuhan semakin kita sadar keberdosaan kita.
Ini adalah soal “melakukan kebenaran”. Dalam
Kristen, kebenaran bukan soal intelektual, tetapi soal moral yaitu melakukan
kebenaran. Kebenaran bukan soal berpikir, tetapi soal berbuat. Kekristenan bukan kehidupan
diskusi dan teori, berkat Tuhan dikagumi dan diagungkan, lalu berhenti disana. Kristen bukan
agama para pakar teologia. Alkitab
bukan kitab untuk didalami dan dikagumi kemuliaannya. Kekristenan adalah soal tatacara hidup benar dan
Alkitab adalah buku untuk ditaati.
Sangat mungkin keunggulan intelektual
Kristen berjalan berdampingan dengan kegagalan moral. Ada pendeta ditangkap
karena hidup mewah menggunakan uang jemaat, ada pemberita Injil yang jatuh
dalam perangkap asusila. Bagi orang Kristen, kebenaran adalah suatu yang
pertama-tama harus dicari, kemudian ditaati.
***
Saudara-i dalam Tuhan Yesus,
Dalam bacaan kita ada 2 (dua) ujian penting
bagi kebenaran.
Pertama
: Kebenaran adalah pencipta persekutuan
Jika orang berjalan dalam
terang, mereka akan memiliki persekutuan
dengan
Tuhan dan persekutuan satu
terhadap yang lainnya. Jika sebuah gereja memisahkan diri dari persekutuan
dengan kawan seimannya, atau bersifat eksklusif, maka tak mungkin ia adalah
gereja Kristus.
**
Bersekutu dengan Tuhan dan
bersekutu dengan sesama manusia adalah bersekutu dalam kebenaran pikiran, perkataan
dan perbuatan. Ada persamaan keinginan mencari kehendak Tuhan.
Banyak orang
sekarang lebih
mengagumi hal tertentu,
lebih suka menonton sepakbola,
menyukai
otomotif, lebih
fokus mengejar karir atau menjadi
pengusaha, selalu serius mengejar kekayaan. Kalo hari minggu nggak masuk gereja, karena
mementingkan mengikuti kegiatan komunitasnya.
Hati-hati, persekutuan adalah ujian
apakah kita berjalan dalam terang Tuhan. Jika seorang menyatakan ia seorang Kristen yang
setia, tapi ia tidak mau bersekutu, maka hal itu menjadi tanda tanya.
Lega
:
Tahun lalu kami pergi ke Kel.
Bp. S.,
mengantar undangan penthabisan gereja kita. Kami berbincang dengan Ibu S. yang bercerita tentang
Jemaat G** K. dimana mayoritas pemilik rumah di kompleks
mewah itu adalah anggota jemaat G**.
Kehidupan persekutuan ibadah sangat minim, karena anggota jemaat itu umumnya
pengusaha dan pekerja yang sangat sibuk. Mereka selalu bersedia membantu dana
bagi gereja, soal itu mereka berlebih, tetapi persekutuan rumah tangga, boleh
dikata sangat miskin.
Sampai Bpk Pnt. H.R. bercanda “Ijinkan kaum Bapak
Jemaat Depok yang mengkoordinir jemaat G**
untuk ibadah rumah tangga”.
**
Persekutuan yang tercipta
haruslah persekutuan
dalam terang Firman Tuhan, dalam damai
sejahtera, siapa datang ke persekutuan itu beroleh kedamaian, mendapatakan harapan dan sukacita. Orang merasa sebagai saudara satu sama lainnya, masalah masing-masing
boleh saling didoakan dan menguatkan. Persekutuan dimana masalah orang lain
bukan sebuah bahan omongan.
Suatu waktu Rasul Petrus
ditangkap dan dipenjara. Jemaat berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka sangat
merindukan Petrus, dan Tuhan melepas Petrus dari penjara. Sangat indah dan
menyentuh hati, jika persekutuan yang kita bina adalah persekutuan yang
merindukan orang lain apabila mereka lama tidak kelihatan,dan menjadikan orang
lain yang lama tidak hadir juga merindukan persekutuan itu.
**
Kedua:
Jika ia sungguh-sungguh
mengetahui kebenaran maka makin hari ia makin disucikan dari dosa oleh darah
Yesus Kristus. Secara
tetap dan konsisten darah Yesus Kristus haruslah menghasilkan proses
pembersihan dalam diri orang Kristen secara individual. Pengorbanan Tuhan Yesus
memiliki makna dobel, darah Yesus menebus dosa-dosa pada masa lampau, dan juga
melengkapi manusia untuk kekudusan hidup dari hari ke hari.
Apakah benar jika saya
simpulkan seorang Kristen yang sudah tua seharusnya sudah sampai pada taraf
menjadi teladan? Saya katakan benar. Karena selama masa hidup orang Kristen,
darah Tuhan Yesus secara terus menerus membersihkan dosa, membawa pembaharuan
akal budi, mengubah pengalaman gagal menjadi pengalaman berharga untuk berubah
bukan?
Filipi 1:5 Aku mengucap syukur kepada
Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai
sekarang ini. 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai
pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus.
Sampai pada hari Kristus
Yesus, Tuhan akan terus melakukan pekerjaan baik, yaitu menyucikan dosa kita.
Di gereja GMIST di kampung
halaman, ada sebuah tradisi yang unik, dimana opa oma duduk pada deretan bangku
paling depan. Itu sebuah penghormatan, sekaligus pengakuan akan kebenaran ini.
Jika orang tua tidak
menunjukkan perubahan sikap dan perilaku hidup, maka akan menjadi pertanyaan
bagi kita, apakah selama ini orang ini tidak mentaati atau berubah budi dan
pemikiran dalam soal dosa, dana dalam belajar mentaati Tuhan? Silahkan dijawab
masing-masing, karena inilah ujian bagi kita yang berjalan dalam terang.
**
Ibu Rumah Tangga disini, Ibu
Arni Rembet, baru merayakan ulang tahunnya. Tentu saja selama 1 (satu) tahun
yang Tuhan tambahkan berisi pengalaman berjalan di dalam terang Tuhan, meski ada
kegagalan tetapi ada pelajaran berharga disana, ada pembaharuan budi oleh
Firman Tuhan.
Saya bagikan Firman Tuhan :
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Dan dari Mazmur :
Mazmur 90:12. Ajarlah kami menghitung
hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Saudara-saudari yang dikasihi
Tuhan Yesus,
Agama yang sejati adalah agama
yang membawa seseorang makin dekat dengan Allah dan main dekat dengan
sesamanya. Kita harus menguji diri kita sendiri, apakah kita berjalan dalam
Terang Tuhan dengan dua ujian yaitu 1) Persekutuan dengan Tuhan dan seama dan
2) Kualitas kehidupan yang semakin diubahkan oleh pembaharuan akal budi
kita.
Semoga Tuhan menolong kita
untuk terus berjalan dalam terang Tuhan, terus menerima kewajiban mewujudkan
hidup kudus, mentaati FirmanNya dan membangun persekutuan dengan Tuhan dan
sesama kita.
Terpujilah Kristus sampai
selama-lamanya. Amin.
0 Comments