Shalom!

Selamat datang para pembaca diblog resmi GMIST Jemat Depok

Postingan Terbaru

6/recent/ticker-posts

Terang TUHAN, Kita Menerima Kewajiban Berjalan Dalam Terang


I Yohanes 1:5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
                         
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Pendahuluan:

Ada satu cerita, seorang biksu tua yang buta kemalaman di suatu tempat, malam itu ia harus pulang (berjalan kaki) ke kuilnya. Di satu warung makan, biksu itu meminta sebuah lentera untuk penerang jalannya, dan pemilik warung itu memberi lentera. Anak muda melihat kejadian itu ketawa, ia merasa lucu “Ngapain orang buta dikasih lentera, asih toh sama saja bagi dia” begitu katanya. Biksu buta itu berkata ke anak muda ini “Lentera ini memang bukan untuk saya, kamu benar, tapi lentera ini untuk orang lain dari depan, agar mereka tidak menabrak saya di kegelapan, dan orang lain di belakang saya boleh melihat jalannya dan mengikuti saya”.

Isi 1:

Tuhan adalah terang, di dalam Tuhan tidak ada kegelapan. Siapa yang ada di dalam Terang akan mencerminkan sifat terang itu.

Apa artinya terang?

1)    Terang artinya Tuhan itu kudus, suci
2)    Terang artinya Tuhan itu megah
3)    Terang artinya Tuhan menyatakan Diri, Tuhan mau dikenal dengan jelas
4)    Terang artinya Tuhan Pembimbing, Penunjuk Jalan Kebenaran
5)    Terang adalah penyingkap rahasia dan cela manusia semua tersibak, tidak ada yang bisa sembunyi

Ada terang ada kegelapan. Apa itu kegelapan?

1)    Kegelapan adalah hidup tanpa dan terpisah dari Kristus
2)    Kegelapan adalah musuh alami dari Kristus
3)    Kegelapan adalah hidup kacau tanpa makna
4)    Kegelapan adalah hidup tanpa moral, tanpa perbuatan baik
5)    Kegelapan adalah hidup tanpa buah Roh
6)    Kegelapan adalah hidup tanpa kasih dan di dalam kebencian
7)    Kegelapan adalah tempat tujuan terakhir mereka yang menolak Kristus


Saudara-i dalam Tuhan Yesus,

Kita akan merenungkan perlunya berjalan dalam terang :

Rasul Yohanes sedang menyerang ajaran sesat, yang menyatakan bahwa dosa sudah tidak menjadi persoalan. Yang penting, sepanjang kita mencapai pengetahuan intelektual dan spiritual yang tinggi, maka soal bagaimana manusia harus hidup tidak penting.

Pada masa sekarang ini ada gereja yang pengajarannya menghindar atau tidak mengajarkan soal pengakuan dosa. Dalam tatacara ibadahnya tidak ada pengakuan dosa. Sepanjang pengetahuan dan pengakuan akan kebaikan dan berkat Tuhan Yesus, maka dosa sepertinya tidak dihiraukan.
 
Saudara-saudara kita beragama lain, menanyakan “Mengapa orang Kristen sangat terobsesi dengan dosa?” Bahkan salah satu cara mereka menyerang ajaran Kristen adalah dengan mengabaikan kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Karena seluruh struktur agama Yudeo-Christian dibangun di atas pemahaman kejatuhan manusia ke dalam dosa. Jika dasar itu diserang, maka diharapkan agama Kristen/ Yahudi bisa runtuh.

***

Alasan mengapa membicarakan berjalan dalam Terang? Karena gelap dosa itu sangat berbahaya dan mematikan, dan hanya Terang Tuhan yang dapat mengatasi dosa.

Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Rasul Yohanes menunjukkan hanya di dalam terang Kristus boleh terjadi persekutuan dalam Tuhan dan sesama manusia. Sementara jika tidak ada persekutuan dengan Kristus, maka manusia sesungguhnya berjalan di dalam kegelapan dosa.

Seorang teolog (C.H. Dodd) berkata “Gereja adalah persekutuan umat yang percaya satu Allah yang murni kebaikanNya, dan menerima kewajiban menjadi baik seperti Dia Tuhan”.

Bukan berarti di dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus maka kita akan menjadi sempurna sama sekali. Orang Kristen sesungguhnya mengerahkan seluruh hidupnya, seluruh upaya, di dalam kesadaran akan kewajiban menggenapi hidup kudus, dan menjadi sesak apabila gagal. Lalu bangkit lagi untuk hidup taat. Dan semakin dekat dengan Tuhan semakin kita sadar keberdosaan kita.

Ini adalah soal “melakukan kebenaran”. Dalam Kristen, kebenaran bukan soal intelektual, tetapi soal moral yaitu melakukan kebenaran. Kebenaran bukan soal berpikir, tetapi soal berbuat. Kekristenan bukan kehidupan diskusi dan teori, berkat Tuhan dikagumi dan diagungkan, lalu berhenti disana. Kristen bukan agama para pakar teologia. Alkitab bukan kitab untuk didalami dan dikagumi kemuliaannya. Kekristenan adalah soal tatacara hidup benar dan Alkitab adalah buku untuk ditaati. 

Sangat mungkin keunggulan intelektual Kristen berjalan berdampingan dengan kegagalan moral. Ada pendeta ditangkap karena hidup mewah menggunakan uang jemaat, ada pemberita Injil yang jatuh dalam perangkap asusila. Bagi orang Kristen, kebenaran adalah suatu yang pertama-tama harus dicari, kemudian ditaati.

***


Saudara-i dalam Tuhan Yesus,

Dalam bacaan kita ada 2 (dua) ujian penting bagi kebenaran.

Pertama : Kebenaran adalah pencipta persekutuan

Jika orang berjalan dalam terang, mereka akan memiliki persekutuan dengan Tuhan dan persekutuan satu terhadap yang lainnya. Jika sebuah gereja memisahkan diri dari persekutuan dengan kawan seimannya, atau bersifat eksklusif, maka tak mungkin ia adalah gereja Kristus.

**
Bersekutu dengan Tuhan dan bersekutu dengan sesama manusia adalah bersekutu dalam kebenaran pikiran, perkataan dan perbuatan. Ada persamaan keinginan mencari kehendak Tuhan.

Banyak orang sekarang lebih mengagumi hal tertentu, lebih suka menonton sepakbola, menyukai otomotif, lebih fokus mengejar karir atau menjadi pengusaha, selalu serius mengejar kekayaan. Kalo hari minggu nggak masuk gereja, karena mementingkan mengikuti kegiatan komunitasnya.

Hati-hati, persekutuan adalah ujian apakah kita berjalan dalam terang Tuhan. Jika seorang menyatakan ia seorang Kristen yang setia, tapi ia tidak mau bersekutu, maka hal itu menjadi tanda tanya.

Lega :

Tahun lalu kami pergi ke Kel. Bp. S., mengantar undangan penthabisan gereja kita. Kami berbincang dengan Ibu S. yang bercerita tentang Jemaat G** K. dimana mayoritas pemilik rumah di kompleks mewah itu adalah anggota jemaat G**. Kehidupan persekutuan ibadah sangat minim, karena anggota jemaat itu umumnya pengusaha dan pekerja yang sangat sibuk. Mereka selalu bersedia membantu dana bagi gereja, soal itu mereka berlebih, tetapi persekutuan rumah tangga, boleh dikata sangat miskin.

Sampai Bpk Pnt. H.R. bercanda “Ijinkan kaum Bapak Jemaat Depok yang mengkoordinir jemaat G** untuk ibadah rumah tangga”.  

**

Persekutuan yang tercipta haruslah persekutuan dalam terang Firman Tuhan, dalam damai sejahtera, siapa datang ke persekutuan itu beroleh kedamaian, mendapatakan  harapan dan sukacita. Orang merasa sebagai saudara satu sama lainnya, masalah masing-masing boleh saling didoakan dan menguatkan. Persekutuan dimana masalah orang lain bukan sebuah bahan omongan.

Suatu waktu Rasul Petrus ditangkap dan dipenjara. Jemaat berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka sangat merindukan Petrus, dan Tuhan melepas Petrus dari penjara. Sangat indah dan menyentuh hati, jika persekutuan yang kita bina adalah persekutuan yang merindukan orang lain apabila mereka lama tidak kelihatan,dan menjadikan orang lain yang lama tidak hadir juga merindukan persekutuan itu.


**

Kedua:

Jika ia sungguh-sungguh mengetahui kebenaran maka makin hari ia makin disucikan dari dosa oleh darah Yesus Kristus. Secara tetap dan konsisten darah Yesus Kristus haruslah menghasilkan proses pembersihan dalam diri orang Kristen secara individual. Pengorbanan Tuhan Yesus memiliki makna dobel, darah Yesus menebus dosa-dosa pada masa lampau, dan juga melengkapi manusia untuk kekudusan hidup dari hari ke hari.

Apakah benar jika saya simpulkan seorang Kristen yang sudah tua seharusnya sudah sampai pada taraf menjadi teladan? Saya katakan benar. Karena selama masa hidup orang Kristen, darah Tuhan Yesus secara terus menerus membersihkan dosa, membawa pembaharuan akal budi, mengubah pengalaman gagal menjadi pengalaman berharga untuk berubah bukan?

Filipi 1:5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Sampai pada hari Kristus Yesus, Tuhan akan terus melakukan pekerjaan baik, yaitu menyucikan dosa kita.

Di gereja GMIST di kampung halaman, ada sebuah tradisi yang unik, dimana opa oma duduk pada deretan bangku paling depan. Itu sebuah penghormatan, sekaligus pengakuan akan kebenaran ini.

Jika orang tua tidak menunjukkan perubahan sikap dan perilaku hidup, maka akan menjadi pertanyaan bagi kita, apakah selama ini orang ini tidak mentaati atau berubah budi dan pemikiran dalam soal dosa, dana dalam belajar mentaati Tuhan? Silahkan dijawab masing-masing, karena inilah ujian bagi kita yang berjalan dalam terang.

**

Ibu Rumah Tangga disini, Ibu Arni Rembet, baru merayakan ulang tahunnya. Tentu saja selama 1 (satu) tahun yang Tuhan tambahkan berisi pengalaman berjalan di dalam terang Tuhan, meski ada kegagalan tetapi ada pelajaran berharga disana, ada pembaharuan budi oleh Firman Tuhan.

Saya bagikan Firman Tuhan :

Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Dan dari Mazmur :

Mazmur 90:12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.


Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus,

Agama yang sejati adalah agama yang membawa seseorang makin dekat dengan Allah dan main dekat dengan sesamanya. Kita harus menguji diri kita sendiri, apakah kita berjalan dalam Terang Tuhan dengan dua ujian yaitu 1) Persekutuan dengan Tuhan dan seama dan 2) Kualitas kehidupan yang semakin diubahkan oleh pembaharuan akal budi kita. 

Semoga Tuhan menolong kita untuk terus berjalan dalam terang Tuhan, terus menerima kewajiban mewujudkan hidup kudus, mentaati FirmanNya dan membangun persekutuan dengan Tuhan dan sesama kita.

Terpujilah Kristus sampai selama-lamanya. Amin.


Post a Comment

0 Comments