4:47 Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
4:48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
4:49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
4:50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
4:51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
4:54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
***
Ketika kebutuhan mendesak kita dalam hidup ini dan kita memikirkan kemungkinan untuk berpaling kepada Yesus Kristus untuk memperoleh jawaban, lalu jawaban Tuhan itu muncul, apakah reaksi kita?
Seorang ayah yang anaknya sakit keras dan hampir mati dan kebetulan di kampung halamannya sendiri datang saudara sekampung yang terkenal sebagai Rabi / Guru dan Penyembuh, maka ayah ini menggunakan kesempatan terbaik dan mungkin terakhir demi kesembuhan anaknya.
Bagi kita peristiwa kedatangan Yesus Kristus yang menjadi sangat dekat dengan keberadaan kita bukan suatu yang tidak terjadi, tetapi suatu yang terjadi tepat waktu. Apakah kebetulan Yesus pulang kampung dan ketemu ayah yang sedih ini? Kita tidak pernah tahu, karena suatu kesempatan Yesus berkata bahwa kejadian orang buta sejak lahir disembuhkan agar kuasa Allah dinyatakan melalui peristiwa itu. Jadi wajarlah kita simpulkan bahwa kepulangan Yesus ke kampung halamanNya mestinya ada maksud, dan maksud itu bisa jadi adalah peristiwa ini sendiri, penyembuhan kepada orang sekampungNya.
Ketika suatu kondisi yang menyedihkan menimpa keluarga kita, maka kebetulan seperti "Yesus pulang kampung" sesungguhnya adalah "kebetulan yang sangat didambakan". Harapan yang sepertinya sudah menguap, sudah melemah akibat usaha-usaha berobat yang tak kunjung membuahkan hasil, kini menjelang saat kematian, ada Yesus yang "berada di sekitaran kampung". Maka ini merupakan suatu kesempatan langka yang tak boleh dilewatkan. Singkat cerita seorang ayah melangkahkan kaki dengan kecepatan tergesa-gesa menemui Yesus.
Tuhan Yesus sendiri sudah membaca hal ini, dan Beliau menyebut hal ini "IMAN". Di dalam ketergesa-gesaan kita untuk bergegas menemui Yesus dengan harapan tertinggi bahwa Yesus akan menolong, dan dengan harapan terakhir demi cinta kepada anak kekasih, maka apakah hati yang demikian dari seorang ayah tidak terdeteksi oleh Yesus yang panuh kasih dan lemah lembut itu?
Saya merasakan, entah bagaimana, betapa hati Yesus sangat terharu dan tersentuh oleh belas kasihan. Karena di suatu kesempatan juga Yesus tersentuh hatinya demikian. Jadi wajar kita menyimpulkan dalam situasi ini hati Yesus yang memahami hati sang ayah malang itu, dan harapan sang ayah kepada kuasa Tuhan.
Jadi mengapa tanpa prolog macam-macam ketika ayah yang putus asa itu berjumpa Yesus dan menyampaikan kesulitannya kepada Yesus, mengundang Yesus untuk datang ke rumahnya, maka Yesus hanya berkata "Pergilah, anakmu hidup".
Orang yang minta tolong dengan sangat langsung dijawab dengan "pergilah, keinginanmu dikabulkan". Apakah yang dapat kita simpulkan? Sederhana saja, Yesus telah memahami situasi orang ini dengan seksama, bahkan sebelum orang ini melangkahkan kaki turun dari rumahnya mencari Yesus, Yesus sudah tahu. Bahkan kepergian Yesus ke kampungNya ada maksud bagi ayah yang anaknya sakit ini.
***
Ini sebuah gambaran yang sangat indah bagi kita yang hidup sekarang. Bahwa di tengah kesulitan kita yang sangat berat sekalipun, akan ada suatu hari ketika kita mengetahui "Yesus ada di kampung kita sekarang". Itu adalah orbit matahari terdekat dengan bumi, sinarnya begitu terasa, dan saat itulah sinar matahari begitu terang dan menyegarkan. Saat itulah Yesus sebenarnya sedang mendekat kepada persoalan kita.
Maka ingatlah ayah yang sedih demi anak tercinta, dan perjuangannya yang gigih untuk menemui Yesus. Yesus muncul di sekitar persoalan kita bukan Yesus yang melakukan rencanaNya dengan acak. Ia adalah Yesus Tuhan yang merencanakan menemui anda di tengah masalah anda, Ia datang ke kampung halaman persoalan anda dan saya, Ia datang untuk ditemui, artinya Ia sudah merencanakan dan melaksanakan untuk datang menemui anda dan saya, Ia menunggu apakah ada dalam diri anda cinta terhadap anak kekasih, kepada orang lain, agar cinta anda yang dalam kesedihan itu disempurnakan, disembuhkan, dilegakan dan dimurnikan oleh Dia, SANG KASIH itu sendiri.
Bumi adalah kampung halaman kita semua yang penuh dengan kepedihan, dan hidup dalam ambang kematian. Bumi sekarang sudah mendengar Yesus yang "pulang kampung", berada dalam orbit terdekat dengan bumi, maka hanya ayah yang sedih yang melihat kesempatan terbaik itu.
Bumi kita membutuhkan Yesus Kristus, manusia-manusia memerlukan Yesus, keperluan yang muncul dari kepedihan menyambut kematian yang sebentar lagi datang. Kesedihan menginginkan hidup yang hampir diambil.
***
Saudaraku kekasih, jika anda dan saya boleh berjalan bersama Yesus, maka berusahalah agar Yesus menjadi berada "di sekitar persoalan orang yang membutuhkan". Sewajarnya kita bersama Yesus dalam rencana perjalananNya, kita bersama Beliau untuk mendengar Ia berkata "Pergilah, anakmu hidup". Bukankah pesan terindah dalam kehidupan ini ketika kita mendengar Tuhan berkata kepada seorang ayah "Anakmu hidup".
Apakah hidup sejatinya bagi manusia? Yaitu ketika seorang menerima keselamatan kekal. Maka ketika kita mendengar "Pergilah, anakmu hidup". Saya selalu terharu ketika ada seorang anak atau orang dibabtis. Seperti ada suara dari surga bersabda "Pergilah, anakmu ini hidup". Inilah suara satu-satunya yang paling mulia, suara yang datang dari surga mulia, suara yang berkata dengan tegas dan pasti "Pergilah, anakmu hidup". Bagi manusia, hidup itu sendiri yang pantas dirayakan, bukan yang lain.
Maka betapa indah jika banyak ayah-ayah di dunia ini yang patuh seketika, percaya seketika bahwa sabda Yesus itu benar, dan ia pulang dengan menggenggam dalam hati dan jiwanya, ini semua pasti terjadi. Sehingga manakala ayah sampai di rumah dan anaknya memang sembuh total, maka ia tahu Yesus adalah TUHAN.
Doa :
Tuhan Yesus, datanglah ke perkampungan persoalan kami, dan bersabdalah, maka kami dan anak-anak kami boleh hidup.
Tuhan Yesus, datanglah kepada banyak ayah-ayah yang patuh pada kuasaMu, yang segera pergi karena percaya padaMu, dan mendapati Engkau TUHAN benar.
Terpujilah namamu Tuhan, kekal selama-lamanya. Amin.JFT 9/3/2015
0 Comments