Shalom!

Selamat datang para pembaca diblog resmi GMIST Jemat Depok

Postingan Terbaru

6/recent/ticker-posts

Hanya Boleh Mengenal karena Roh Tuhan ada pada kita

I Kor 2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Rahasia. Coba pikirkan kata ini dengan baik. Kata ini langsung berkonotasi dengan putih, hitam, kosong atau horizon langit seberang lautan di kejauhan yang kelabu. Intinya, tidak ada satu pun informasi yang dapat ditembus ke dalam Rahasia itu.

"Sssstttt, aku mau cerita sesuatu, sini dekatkan telingamu..."

Ketika informasi suara mengalir dari mulut si pencerita langsung ke telinga si pendengar, maka saat itu juga hitam itu, putih itu, horizon langit itu yang tadinya ada dalam pikiran kita, mulai membentuk gambar berwarna yang dapat difahami. Transfer informasi itu bukan suatu yang dihayalkan, atau dikarang oleh imajinasi si pendengar, tetapi akibat dari informasi yang di masukkan oleh si pencerita.

Demikianlah cara manusia hidup di dunia ini, kita membentuk kemanusiaan kita dengan informasi yang kita terima. Kita adalah mahkluk ciptaan dari informasi yang diterima kombinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman, perasaan alias 5 indra kita. Tetapi ada kombinasi paling penting yaitu kemampuan manusia menyambung dan mengolah informasi itu dalam olah pikir/nalar dan olah rasa dan olah spiritual agar menjadi lengkap.

Menurut ahli psikologi manusia, otak manusia berfungsi sebagai prosesor yang mengolah input potongan-potongan jig-zaw informasi yang tidak lengkap, melengkapinya dan membentuk sebuah gambar utuh.  Contoh paling sederhana adalah mengenai peta suatu tempat. Saya tidak pernah menginjakkan kaki di semua titik tempat di kota Jakarta, tetapi saya tahu arah jalan, tahu letak tempattertentu dan bagaimana cara menuju ke situ. Ketika mengemudi, saya bisa melokalisir tempat tujuan dan menuju ke sana bukan dengan menduga-duga tetapi tepat sekali. Ada semacam "peta lengkap" dalam otak saya, padahal saya hanya mengetahui potongan-potongan tertentu bagian kota Jakarta. Mengapa saya bisa tahu? Jawabannya karena bagian-bagian kota yang saya benar-benar tidak pernah tahu, tidak pernah menginjakkan kaki disana, telah "diadakan" oleh otak saya untuk mengisi kekosongan pada jig-zaw informasi yaitu tempat lokasi yang pernah saya tahu. Hal ini berlaku bagi informasi apapun dalam pikiran manusia.

Jadi sekarang pertanyaannya adalah : "Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan?" sedangkan Tuhan bukan tempat, Tuhan bukan lokasi, Tuhan bukan hal fisik yang bisa kita sense menggunakan 5 indra, jadi darimana "INPUT MENGENAI TUHAN"?

Krusialnya adalah jika "input TUHAN" tidak pernah ditangkap dengan indra, bagaimana nalar, rasa, spiritual kita mengolah sehingga menyimpulkan "TUHAN ADA" ? Pikiran, nalar, perasaan, roh kita kosong bukan?

Jawabannya sederhana : "Sini dekatkan telingamu, Aku membisikkan kepadamu".

Jika TUHAN tidak membisikkan informasi tentang DiriNYA kepada manusia, maka mustahil manusia itu memahami ALLAH. 

Memang alam semesta ini dengan segala keajaibannya telah membuat manusia "amaze" takjub yang dalam dan dengan kesanggupan otak / spikologi menyimpulkan sampai pada konklusi "ada Pencipta", tetapi yang demikian hanya sebuah olah pikir kesanggupan otak manusia saja.  

***

Firman TUHAN hari ini menyatakan kepada kita bahwa TUHAN menyatakanNYA melalui ROH-NYA. TUHAN sendiri menyibakkan Diri-NYA kepada relung hati, pikiran dan roh manusia kita. Tanpa TUHAN menyatakan Diri-Nya, maka tidak ada pengenalan akan TUHAN. Pikiran, perasaan, roh manusia kita tetap seperti hitam, putih, atau horizon abu-abu yang sempurna. Di sana tidak akan ada image, gambar apapun tentang TUHAN.

I Kor 2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.

Kita berpepatah : "Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya hati siapa yang tahu?"

Yang mengetahui diri anda hanyalah anda sendiri. Tidak istri anda, tidak suami anda, tidak orang tua anda, tidak anak-anak anda, tidak siapapun. Semua manusia memiliki Rahasia, hanya dia sendiri yang tahu.

Jadi ketika anda TAHU/KENAL MENGENAI TUHAN, maka hal itu hanya mungkin ketika TUHAN memperkenalkan Diri-Nya kepada anda.

Dan jika kita mengaku kenal Tuhan, maka inilah tandanya :

I Kor 2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

Memiliki pikiran Kristus.  Jadi mulai sekarang, selidikilah diri anda sendiri untuk menguji, apakah anda dan saya memiliki pikiran Kristus? Karena pikiran Kristus itulah tandanya, anda dan saya telah mendengar dan memiliki Roh Allah yang memberi informasi tentang Diri-Nya, Diri Kristus.

Seperti apakah Pikiran Kristus? Sudah saatnya anda dan saya menanyakan kepada pendeta. Sebab apa? Sebab inilah salah satu identitas pengenal seorang manusia MENGENAL ALLAH dengan benar.  

JFT 25/2/2015

Post a Comment

0 Comments